YOUKOSO!!

Nityaningrum Duatibumi (^__^)/ !!!

Hello!! Thanks for visiting my blog!

Feel free to leave comment

Happy reading, minna!!!

Thursday, June 16, 2011

Drama "Tanah Kami"

Selasa, 13 Juni 2011

Akhirnya kelompok drama saya tampil juga. dapet giliran paling terkahir dari yang terakhir. ieeewhhh lama banget. yah ga lama-lama amat sih. tapi lumayna juga klai tampil jam 2 siang-an. beuhhh untung aja saya make-up nya jago, sombong jadinya ga gampang luntur deh.... apalagi kosmetiknya mahal punya nyokap~~ *sombong lagiii -..-

Saya yang menulis naskah dan merangkap sebagai sutradara juga. meskipun dibantu oleh teman-teman hebat saya lainya.

Heiyaaa, foto kelompok saya:
[dari Kiri ke Kanan: Arkan, Wibi, Aldi, Saya, Zahra, Rahmi, Farah
Depan: Bemo (Rinaldi)]


Drama kami mengisahkan tentang perjuangan seorang anak desa, Dono (Rinaldi Dwiyanto). Yang memimpikan sebuah kemerdekaan dan reformasi yang haqiqi bagi bangsa Indonesia. Dono adalah seorang anak yang cerdas, dan pemberani. suatu ketika, saat Dono hendak membantu orangtuanya menggarap sawah. tiba-tiba saja mereka disergap pasukan Belanda. Orangtua Dono (Bapak: Satryo Wibisono dan Ibu: Rahmi Deswita) ditawan dan dijadikan pekerja rodi. sementara itu, Dono dipisahkan dari kedua orantuanya dan dimasukan dalam sel tahanan khusus.

Di lain tempat, Kolonel Belanda yang kejam, Sir Van de Bob (Aldi Hafidz). telah memanggil anknya untuk masuk ke dalam ruanganya. Van de Bob memiliki seorang anak bernama Rosalie (Itu saya!). Van de Bob memberitahukan kepada anaknya bahwa ia akan memperluas perkebunan karet. Van de Bob baru saja menghancurkan desa lagi (desa Dono). Rosalie tak setuju dengan tindakan ayahnya. ia benci sekali dengan pekerjaan 'penjajah' mereka. Rosalie sudah muak melihat penderitaan para pribumi. yang ia inginkan hanyalah pulang ke Tanah Belanda. tapi, ayahnya mengingatkan bahwa pekerjaan mereka hanya demi keagungan Ratu Belanda, Wehelmina. dan juga untuk membiayai Johnny, adik Rosalie yang sedang sekarat di Belanda. Rosalie mngingatkan ayahnya bahwa ini adlah proyek terakhir. dan ayahnya pun berjanji.

Kemudian, Dono ditempatkan dalam sebuah sel kumuh. bersama-sama dengan Karyo (Aulia Nur Arkan) dan dua orang anak Minang, Farah dan Silvia (Farah: Farah Fauziah Hilman dan Silvia: Zahra Hasanah). Singkat cerita, mereka diberitahukan untuk melakukan penelitian tentang perkebunan karet. mereka harus berkata jujur tentang potensi daerah mereka untuk dijadikan perkebunan karet. kalu tidak membantu, maka orangtuanya akan dipancung. Mereka saling mendukung dan melindungi satu sama lain. Didalam sel itu, mereka diperlakukan dengan kasar oleh penjaga (Satryo Wibisono). Mereka dibentak, dipukuli dan ditendang.

Suatu ketika, saat penjaga akan memberi makan, Rosalie mengikutinya ke dalam sel tersebut. Akibat tindakan penjaga yang kasar, Rosalie menyuruh penjaga keluar. serta merta Rosalie mengakui bahwa dirinya tidak seburuk orang BElanda lainya. tentu saja hal ini tidak dapat diterima dengan mudah oleh orang-orang yang ada di sel tsb. tapi, melihat ketulusan hati Rosalie (seeettt dah) mereka juga tidak bisa begitu saja menghiraukanya.

Diabtara semua tawanan, rosalie paling dekat dengan Farah. ia pun menceritakan soal adiknya, Johnny pada Farah. Tiba-tiba penjaga datang membawa surat. surat itu untuk Farah. Orangtuanya meninggal karna dipancung. bukan karna Farah, tapi karna orangtua Farah melarikan diri dari kerja rodi. Sontak saja farah langsung sama sekali tidak mempercayai Rosalie. hatinya sudah gelap. Singkat cerita ia bunuh diri dengan pena tajam di selnya.

Keesokan paginya terjadi kehebohan. Dono, Karyo dan Silvia tidak terima melihat Farah bunuh diri. surat yang tergeletak tak jauh dari mayat Farah, dibaca oleh Dono. Ia menyarankan agar mereka memberontak. Karyo dan Silvia setuju. Kematian Farah telah menjadi semangat dan modal nekat mereka untuk berontak. tetapi, penjaga menghalangi niat mereka. Dono yang sudah dibakar amarah, terlibat perkelahian dan ia membunuh penjaga dengan tombak milik penjaga tersebut. Penjaga itu adalah pribumi yang berkhianat. dan ia mati dengan tombaknya sendiri.

Rosalie juga marah pada ayahnya. Terjadi adu mulut dan Van de Bob menampar Rosalie. teman-temanya pun datng terjadi perseturuan seru. Rosalie pun menyobek laporan survei perkebuan karet dan meyakinkan ayahnya untuk segera pulang karna Johnny sedang sekarat. Smentara itu, Dono, Silvia dan Karyo menuntut pembebasan pekrja rodi. Dan Van de Bob pun setuju mebuat pernyataan tsb.

Beberapa waktukemudian, Dono dan orangtuanya bertemu kembali. Karyo yang memang tidak punya orangtua, ikut bersama keluarga Dono. Tiba-tiba Rosalie dan Van de Bob datang untuk mengucap salam terakhir. Dengan senyum sumringah, Rosalie mengucapkan selamat tinggal. begitu pula dengan Van de Bob. beberapa langkah meninggalkan Dono dan keluarga. lau, Van de Bob membalikan tubuhnya. dan... DOR! pistol itu menembak dada Dono.

Semuanya menjerit tidak percaya. Berakhir dengan kematian Dono.

Begitulah ceritanya :) Gimana? Insya Allah bagus ya... soalnya waktu kemarin kita tampil banyak yang nagis hitu deh... katanya terharu. apalgi pas adegan farah bunuh diri. bah! saya mendegar beberapa isak tangis dari penonton.

Alhamdulillah ga sia-sia cape latihan..... hasilnya pun memuaskan. semoga nilainya juga bagus deh. AMIN!

Slesai pentas pun, kita turun ke lapangan dan forto bareng. wahhhhh memorize banget. Coba kalo saya udah cao' ke Jepang, ga bakal deh seru-seruan kaya gini ;)

dan juga, foto-foto behind the scene:
(termasuk kelompok lain juga!)
(waktu latihan di rumah rahmi)
(Make-up TIME!) 


(Tadaaa!! mejeng dulu!) 

 (menunggu untuk tampil, sambil menikmati pertunjukan kelompok lain)
(Laku difotooo XD~)
(Si Elmo, berperan sebagai Parjo, penjaga penginapan yang sebenarnya hantu.) 
(cowok-cowok girang SCREAM) 




No comments:

Post a Comment